Alasan Anak Mudah Lupa Pelajaran padahal Pintar saat di Kelas!

 Guru sering mengeluhkan anak yang sering lupa dengan pelajaran yang beberapa minggu lalu dibahas, khususnya pelajaran-pelajaran yang materinya saling terkait. Contohnya adalah materi perkalian pecahan. Seharusnya, anak telah paham konsep pecahan, sehingga ia tidak kesulitan saat materi perkalian pecahan.


Beberapa guru akan merasa bingung karena saat pembelajaran anak tampak antusias, memberi respon yang positif, dan menyelesaikan latihan dengan baik. Nilai ulangan harian juga dapat dikatakan lumayan. Namun, pertanyaannya adalah "mengapa anak mudah lupa pelajaran yang beberapa hari atau beberapa minggu yang lalu padahal respon selama pembelajaran begitu positif?"


Jawabannya adalah pada sistem pemrosesan informasi pada otak anak. Kita mengenal yang namanya "memori jangka pendek (short-term store)" dan "memori jangka panjang (long-term store)". Jika materi tersebut begitu mudah hilang, maka informasi tersebut hanya berada pada memori jangka pendek.


Pembelajaran yang diberikan guru akan diterima siswa melalui indra dan sistem akan memberikan respon yang sesuai. Respon (stimulus) ini akan disimpan ke dalam memori jangka pendek dan akan dilupakan, jika informasi tersebut tidak diperlukan lagi.


Lalu, bagaimana mengupgrade memori jangka pendek menjadi memori jangka panjang?. Jawabannya adalah dengan pembelajaran bermakna. Informasi yang anak terima akan bertahan lebih lama, jika infromasi tersebut begitu melekat atau terkait dengannya.


Anak harus mampu menginterpretasikan informasi tersebut dengan pengalaman yang ia miliki. Jika materi yang diberikan benar-benar baru, maka tugas guru untuk memberikan pengalaman belajar dengan alat bantu mengajar. Guru dapat memanfaatkan media pembelajaran, alat peraga, kasus terkait, atau menggunakan nama anak di kelas.


Contoh kasusnya adalah pembelajaran pecahan dengan permisalan pizza. Pastikan, anak dalam kelas menyukai pizza dan pernah makan pizza. Ia akan lebih mudah menginterpretasikan materi tersebut dibanding kita menggunakan permisalan roti canai.

Alasan Anak Mudah Lupa Pelajaran padahal Pintar saat di Kelas


Hal lain yang dapat dilakukan adalah guru memilih strategi dan model pembelajaran yang sesuai. Guru dapat menggunakan bahan manipulatif yang dapat dipegang langsung, dilipat, dan dipotong oleh anak. Ini akan sangat menyenangkan dan berkesan.


Suasana kelas dan gaya mengajar juga mendukung terwujudnya pembelajaran bermakna. Kelas yang penuh semangat, bahagia, demokratis, dan kebebasan dalam berekspresi akan memberikan kesan bermakna dan meningkatkan minat belajar anak.


Baca lainnya: 


KESIMPULAN


Oleh karena itu, anak mudah lupa materi pelajaran yang diberikan padahal ia tampak pintar dalam memberikan respon karena informasinya hanya sampai pada memori jangka pendek.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel