Alasan Anak Sulit Mengerjakan Soal padahal Divariasi Sedikit & Diganti Kata!

 Pernah tidak, guru merasa bingung dengan anak yang mereka sebenarnya pintar dan sering diberi latihan soal, tetapi mendadak tidak bisa mengerjakan saat soal divariasi sedikit atau diganti kata? Hal ini pasti termasuk konflik diberbagai jenis mata pelajaran. Tidak hanya pelajaran eksak, seperti matematika, fisika, kimia, bahkan mata pelajaran bahasa dan sains tidak luput dari masalah yang sama.


Kita akan mengambil contoh spesifik, yaitu pelajaran matematika. Berdasarkan teori Thorndike, tokoh teori belajar behavioristik menjelaskan bahwa anak adalah selembar kertas putih yang siap menerima pengetahuan secara pasif. Pandangan ini berpengaruh terhadap cara mengajar yang mengedepankan pemberian konsep dan posedur secara terus menerus tanpa pengintegrasian satu sama lain.


Konsep dan prosedur akan dipandang semakin baik saat anak diberikan banyak praktik keterampilan atau latihan. Contohnya adalah anak banyak diberikan latihan soal matematika secara terus menerus. Guru memberikan contoh dan anak mengerjakan soal sesuai prosedur yang diberikan.

Alasan Anak Sulit Mengerjakan Soal padahal Divariasi Sedikit & Diganti Kata

Pada dasarnya, cara ini memberikan penekanan pada latihan soal matematika. Anak diharapkan terampil dan menyelesaikan soal yang ada dan terpaku pada hal tersebut. Padahal, konsep dasar pada materi yang dimaksud tidak kalah penting. Akibatnya, anak sering mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal saat faktanya diubah, dikurangi, ditambah, atau divariasi.


Ia tidak kesulitan dalam melakukan perhitungan matematika, namun ia kesulitan memahami maksud soal. Kalau istilah keren-nya adalah anak terlalu banyak di drill soal. 


Sebuah pekerjaan yang berat bagi guru, saat mendapati anak didiknya nol besar dalam hal konsep padahal mereka telah mendekati ujian nasional atau ujian kelulusan. Akhirnya, mereka hanya di drill soal sesuai kisi-kisi yang ada dan melupakan konsep dari materi.


Memang tidak mudah memahamkan konsep secara mendetail, jika anak tidak memiliki inisiatif belajar mandiri dari buku pedoman atau suplemen yang diberikan. Jadi, guru harus memilihkan buku panduan dan suplemen yang sesuai, lengkap, dan mudah dipahami anak untuk menunjang pemahaman konsepnya.


Baca lainnya: Alasan Anak Mudah Lupa Pelajaran padahal Pintar saat di Kelas!



Jadi, teori (konsep) dan praktik sama-sama penting untuk mendukung pembelajaran yang bermakna untuk anak.


KESIMPULAN


Oleh karena itu, alasan anak sulit mengerjakan soal padahal hanya diberikan sedikit variasi, diganti kata, atau beberapa fakta diubah karena ia tidak memahami konsep materi tersebut dan hanya terfokus pada praktik.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel