Lengkap! Inilah Perbedaan Teori Belajar & Teori Perkembangan

 

Apakah teori belajar sama dengan teori perkembangan? Apakah keduanya sama saja? Nah, jawaban yang tepat adalah keduanya saling terkait. Teori belajar adalah bentuk penerapan (implikasi) teori perkembangan atau dapat dikatakan teori belajar itu mengadopsi dari teori perkembangan.

 

Teori sendiri dapat dimaknai dengan kata “aliran”. Teori belajar berkaitan dengan tipe-tipe belajar anak. Tipe belajar ini dapat disesuaikan dengan perkembangan anak berdasarkan teori perkembangan. Dan perkembangan anak yang menjadi fokus pembahasan ini adalah perkembangan secara kognitif, biologis, dan sosio-emosionalnya.

 

TEORI BELAJAR

 

Teori belajar memiliki empat tipe belajar atau ada yang menuliskannya lebih. Tipe-tipe belajar ini memiliki tokoh terkenal yang mengembangkannya. Contoh dari teori belajar dan tokohnya.

 

Inilah Perbedaan Teori Belajar & Teori Perkembangan

a. Teori Behavioristik

Teori behavioristik menekankan pada perubahan tingkah laku akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Sebagaimana makna dari belajar, yaitu perubahan tingkah laku dan makna kata behavior, yaitu perilaku. Tokoh teori behavioristik adalah Thorndike, Skinner, Clark Hull, Watson, dan Edwin Guthrie.

 

b. Teori Kognitivistik

Teori kognitivistik menakankan pada proses belajar lebih penting daripada hasil belajar. Hal ini akan berjalan, jika peserta didik melibatkan proses berpikir yang kompleks daripada sebatas interaksi antara stimulus dan respon. Tokoh kognitivisme adalah Jean Piaget, Jerome Bruner, Ausubel, dan Gagne.

 

c. Teori Humanistik

Teori humanistik bertujuan agar peserta didik mampu memanusiakan manusia. Peserta didik diharapkan mampu mengenali dirinya sendiri sebagai manusia dan mewujudkan semua potensi yang ada dalam dirinya. Teori humanistik menekankan pada aspek kemanusiaan dan peserta didik mampu mengamati perilakunya sendiri (sudut pandang dirinya sendiri) bukan hanya sudut pandang orang lain. Tokoh teori humanistik adalah Carl Roger dan Maslow.

 

d. Teori Konstruktivistik

Teori konstruktivistik menekankan pada pengetahuan yang dibangun oleh peserta didik sendiri dari pengalaman. Peserta didik diarahkan untuk mampu membangun pengetahuannya sendiri dan menentukan strategi belajar mereka sendiri dalam belajar. Tokoh teori konstruktivistik adalah Jean Piaget dan Vygotsky.

 

TEORI PERKEMBANGAN

 

Teori perkembangan bertujuan untuk memahami perkembangan siswa dan berbagai aspek yang mempengaruhinya (dalam dan luar). Hal ini perlu diketahui oleh pendidik karena proses belajar harus disesuaikan dengan tahap perkembangan peserta didik.

 

Contohnya adalah peserta didik berada pada tahap konkret, yaitu mereka mulai mampu melakukan proses penalaran logis. Dari contoh tersebut, kita tahu betapa pentingnya mengetahui teori-teori perkembangan anak sebagai cara pendidik untuk memahami anak.

 

Berikut beberapa contoh teori perkembangan anak :

 

Teori psikososial Erikson, teori konstruktivistik Jean Piaget, teori sosiokultural Vygotsky, teori belajar sosial Bandura, teori sistem ekologi Bronfenbrenner, dan lainnya. Masing-masing teori mengklasifikasikan tahahapan perkembangan berbeda-beda.

 

Baca lainnya :



KESIMPULAN

 

Teori belajar dan teori perkembangan saling berkaitan, dimana teori belajar adalah penerapan (implikasi) dari teori perkembangan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel