Jangan Otoriter! 3 Pendekatan untuk Pengelolaan Kelas

Tidak selamanya pendekatan otoriter (authority approach) dapat diterapkan sebagai kontrol penuh atas tingkah laku siswa. Pendekatan yang terlalu bebas, seperti pendekatan permisif (permissive approach) juga tidak dapat digunakan secara mutlak.

 

Nah, berikut 3 cara mudah mengelola kelas dengan baik!

 

1. PENDEKATAN MODIFIKASI TINGKAH LAKU

Perubahan tingkah laku dari kurang baik menjadi baik adalah tujuan dari kata “belajar”. Guru perlu dengan jelas menunjukkan tingkah laku mana yang diharapkan dan bagian yang perlu diperbaiki.

 

Jika siswa tersebut telah menunjukkan tingkah laku sesuai harapan, maka guru tinggal memberi penguatan (pujian).

 

“Diana telah mengerjakan tugas proyek dengan sempurna. Saat Diana mengumpulkan tugas, guru memberikan pujian dengan tujuan Diana mempertahankan hal tersebut. Di sisi lain, Ali mengerjakan tugas kurang sempurna. Guru meminta Ali untuk memperbaiki tugas proyeknya. Hal ini membuat Ali lebih serius dalam mengerjakan proyek berikutnya”

Jangan Otoriter! 3 Pendekatan untuk Pengelolaan Kelas

2. PENDEKATAN IKLIM SOSIO-EMOSIONAL

Iklim sosio-emosional yang positif dapat dilakukan dengan membangun hubungan interpersonal yang baik. Hal ini dapat dilakukan dengan sikap bersahabat, komunikasi, dan motivasi yang membangun.

 

Kelompok A tidak sengaja menjatuhkan gelas berisi air saat kegiatan praktik karena terlalu asyik bercanda. Sebagai guru, kita tunjukkan perilaku yang keliru tanpa membuat siswa malu. Guru dapat mengatakan “Sekarang, gelas telah jatuh dan pecah. Tolong hati-hati dengan pecahan kacanya, jangan sampai terluka! Bu guru minta tolong salah satu siswa untuk mengambil lap dan sapu. Bagaimana? Kali ini kita belajar bahwa selama kegiatan praktik, kita harus fokus dan tetap waspada. Okay, semua kelompok silahkan lanjutkan kegiatan praktiknya dengan hati-hati dan serius…”

 

3. PENDEKATAN PROSES KELOMPOK

Sistem kelas yang efektif dapat dikembangkan dengan pendekatan proses kelompok. Siswa melakukan diskusi kelompok dengan jumlah tiga sampai lima siswa. Mereka akan belajar menemukan cara kerja sama yang baik, sekalipun tugas tersebut dapat dilakukan secara individu.

 

“Guru menemukan kelompok yang pasif karena tugas hanya dikerjakan oleh satu anak. Guru memberikan pemahaman bahwa tugas bisa dikerjakan secara individu terlebih dahulu, dimana nanti hasilnya dapat kalian diskusikan. Mereka akan menemukan cara bekerja sama yang baik dan bertukar pikiran disana..”


Baca juga : Guru Cakep & Semangat Bikin Siswa Lebih Patuh! Berikut Penjelasanya


KESIMPULAN

 

Dari ketiga cara mengelola kelas yang baik, yaitu pendekatan modifikasi tingkah laku, pendekatan iklim sosio-emosional, dan pendekatan proses kelompok tidak ada yang paling baik. Semua dapat dikolaborasikan untuk mencapai suasana kelas yang nyaman demi tercapainya tujuan pembelajaran.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel