Analisis Fisika Bantalan Udara (Airbag) & Sabuk Pengaman (Seatbelt) ǀ Momentum, Impuls, & Tekanan




Bagaimana analisis bantalan udara (air bag) atau sabuk pengaman (seatbelt) secara fisika? Kita akan melibatkan analisis konsep perubahan momentum dan impuls yang terjadi dalam selang waktu tertentu, dan gaya impulsif yang menyebabkan tekanan pada luas permukaan airbag. Berikut penjelasannya.


Bantalan udara (air bag) adalah fitur pengaman berkendara yang dipasang pada tempat duduk depan mobil untuk meminimalisir benturan keras akibat tabrakan. Bantalan udara akan mengembang dengan cepat sesaat setelah sensor depan mobil memberi sinyal akibat benturan.


Gas nitrogen mengisi kain nilon berpori ini agar menahan bagian dada, leher dan kepala pengendara yang luput dari sabuk pengaman (seatbelt). Lama-kelamaan bantalan ini akan kempes dengan sendirinya.


Kegunaan airbag adalah memperkecil gaya akibat perubahan momentum (impuls) kendaraan. Tanpa adanya airbag kepala pengendara dapat membentur sampai memecahkan kaca depan mobil. Banyak orang terbantu karena adanya airbag ini sebagai fitur keamanan mobil.


Bagaimana analisis fisika pada bantalan udara atau airbag ini? Pada saat terjadi tabrakan atau benturan mobil yang memiliki momentum tinggi dipaksa untuk mengubah momentumnya menjadi nol. Perubahan momentum ini perlu selang waktu.


Jika selang waktunya terlampau buru-buru atau waktu sangat singkat maka guncangan (gaya) akan besar. Jika selang waktunya sedikit diulur atau waktu diperbesar maka guncangan (gaya) akan kecil.

Perbandingan Pengemudi dengan Airbag (Bantalan Udara) saat Tabrakan dan Pengemudi Tanpa Airbag
Gambar 1.1. Perbandingan Pengemudi dengan Airbag (Bantalan Udara) saat Tabrakan dan Pengemudi Tanpa Airbag
- klik gambar untuk melihat lebih baik -

Pada kondisi 2, pengendara tidak menggunakan airbag. Pengendara begitu cepat sampai pada posisi akhir dan hampir terantuk kemudi mobil. Gaya yang dikerjakan pengemudi sangat besar karena ia merubah momentumnya dengan waktu singkat.


Sedangkan pada kondisi 1, pengendara menggunakan airbag. Pengendara butuh waktu agak lama untuk mencapai posisi akhir. Airbag berfungsi memperbesar waktu pengendara sehingga gaya yang dikerjakan-nya kecil.


Gaya kecil tetap bisa melukai pengendara jika titik kerjanya berkumpul pada titik yang sama. Kita memerlukan desain airbag dengan luas permukaan yang besar. Gaya ini akan didistribusikan di seluruh permukaan airbag yang diperluas. Tubuh tidak akan terluka karena luas permukaan diperbesar. Tekanan ke tubuh menjadi kecil karena luas permukaan diperbesar P=F/A.


Cara kerja sabuk pengaman sebenarnya mirip dengan air bag. Sabuk pengaman hanya melindungi pengendara dari benturan kecil atau rem-rem mendadak. Ia tidak sampai menahan kepala dan leher yang massa-nya mencapai tiga kilogram.


Oleh karena itu, bantalan udara (air bag) dan sabuk pengaman (seatbelt) diperlukan sebagai kita perlu fitur keamanan dalam berkendara karena dapat memperkecil gaya impulsif akibat impuls yang diakibatkan dari perubahan momentumnya, dan gaya didistrubusikan secara merata pada luas permukaan yang lebar sehingga tekanan dapat diperkecil.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel