10 Soal & Pembahasan Listrik Arus Searah (DC) (bagian 1) ǀ Pilihan Ganda

 

Bab listrik arus searah DC mencakup beberapa bahasan, seperti alat pengukur arus listrik, tegang listrik, hambatan, hukum kirchoff, dan jembatan wheatstone. Berikut soal latihan dan pembahasan pada listrik arus searah yang dapat dipelajari sebelum ujian.

 

Pilihlah jawaban yang tepat dari pilihan di bawah ini.

1. Banyaknya muatan yang mengalir melalui suatu penghantar setiap satuan waktu disebut . . .

   a. Kuat arus

   b. Tegangan

   c. Beda potensial

   d. Daya listrik

   e. Hambatan

Pembahasan :

Aliran arus listrik berlawanan arah dengan gerak elektronnya.

Jawaban A.

 

2. Muatan listrik mengalir 60 C melalui suatu penghantar selama 2 menit (120 detik). Besar kuat arus yang mengalir adalah . . .

   a. 0,36 A

   b. 0,50 A

   c. 5,00 A

   d. 12,0 A

   e. 55,0 A

Pembahasan :

Q = I.t

I = Q/t

I = 60/120

I = 0,5 A

Jawaban B.

 

3. Sifat-sifat arus listrik yang mengalir sebagai berikut.

   1. Searah aliran muatan positif

   2. Berlawanan dengan aliran elektron

   3. Mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah

Sifat yang benar ditunjukkan oleh . . .

   a. 3) saja

   b. 2) dan 3) saja

   c. 1) dan 3) saja

   d. 1), 2), dan 3)

   e. 1) dan 2) saja

Pembahasan :

Ketiga sifat di atas adalah benar. Jawaban D.

 

4. Multimeter memiliki batas ukur 300 mA. Setelah dipasang hambatan Shunt, batas ukurnya menjadi 480 mA. Jika hambatan multimeter itu 30 kΩ, nilai hambatan Shunt sebesar . . .

   a. 30 kΩ

   b. 50 kΩ

   c. 75 kΩ

   d. 100 kΩ

   e. 150 kΩ

Pembahasan :

Multimeter adalah alat alat ukur arus listrik sekaligus alat ukur tegangan. Ia juga memiliki hambatan di dalamnya. Jika arus yang masuk ke dalam multimeter melebihi batas maksimalnya maka alat bisa rusak.

 

Sebagai alternatif, kita dapat menambahkan hambatan shunt yang dipasang secara paralel terhadap alat agar arusnya terbagi dan tidak masuk semua ke alat. Kita akan spesifikasikan alat menjadi ammeter saja.

 

Soal di atas menggambarkan sebuah rangkaian dengan arus 480 mA. Batas maksimum yang dapat diterima alat ada;ah 300 mA. Agar alat dapat menerima arus 480 mA atau menambah batas maksimumnya. Arus harus dibagi. Kita padang hambatan shunt disana.

Multimeter memiliki batas ukur 300 mA. Setelah dipasang hambatan Shunt, batas ukurnya menjadi 480 mA. Jika hambatan multimeter itu 30 kΩ
-klik gambar untuk melihat lebih baik-


Jawaban B.

 

5. Perhatikan petunjuk jarum amperemeter berikut ini !

Kuat arus yang terukur adalah

Kuat arus yang terukur adalah . . .

   a. 30 A

   b. 15 A

   c. 6 A

   d. 3 A

   e. 0,6 A

Pembahasan :

Kuat arus yang terukur = (Skala yang ditunjuk/ Skala maksimal) x batas ukur

Kuat arus yang terukur = (30/50) x 10 = 6 A

Jawaban C.

 

6. Sebuah voltmeter memiliki batas ukur 3 kali dari batas ukur mula-mula setelah dipasangi hambatan muka sebesar 140 kΩ. Hambatan voltmeter tersebut mula-mula adalah . . .

   a. 70

   b. 105 kΩ

   c. 135 kΩ

   d. 140 kΩ

   e. 150 kΩ

Pembahasan :

Saat mengukur tegangan hambatan dengan alat, besar tegangan yang masuk pada alat dan hambatan R adalah sama besar karena saling paralel. Jika tegangan tersebut melampaui batas maksimal alat maka alat akan rusak.

 

Sebagai alternatif, kita dapat memasang hambatan muka (depan) yang disusun seri sebelum alat ukur. Hal ini dilakukan agar tegangan yang diterima alat tidak melampaui batas maksimalnya.

 

Kita anggap hambatan muka (depan) dan alat ukur adalah satu kesatuan sehingga kita dapat mengatakan “batas maksimal tegangan alat bertambah”. Padahal sejatinya “tidak”. Tegangan hanya dibagi dengan hambatan muka (depan).

 

Pada soal, sebuah rangkaian dengan hambatan R diukur dengan voltmeter. Batas ukur maksimal alat adalah V volt. Tetapi, tegangan yang diukur lebih besar atau 3 kalinya. Agar alat tetap dapat digunakan, kita memberi hambatan muka (depan) sebesar 140 kΩ.

Sebuah voltmeter memiliki batas ukur 3 kali dari batas ukur mula-mula setelah dipasangi hambatan muka sebesar 140 kΩ
-klik gambar untuk melihat lebih baik-

Jawaban A.

 

7. Kawat tungsten yang memiliki hambatan 30 Ω pada suhu 200C digunakan untuk mengukur suhu. Jika koefisien suhu tungsten pada suhu 200C sebesar 4,5 x 10-3(0C)-1, maka besar hambatan kawat ketika mengukur suhu 700C adalah . . .

   a. 36,75 Ω

   b. 19,70 Ω

   c. 10,30 Ω

   d. 11,60 Ω

   e. 13,85 Ω

Pembahasan :

ΔR = R0.α.ΔT

ΔR = 30.(4,5 x 10-3).(70-20)

ΔR = 30.(4,5 x 10-3).(50)

ΔR = 1500.(4,5 x 10-3)

ΔR = 6750 x 10-3

ΔR = 6,75


 *Hambatan total

R = R0 + ΔR

R = 30 + 6,75 = 36,75 Ω

Jawaban A.

 

8. Sebuah kawat dengan panjang 20 m memiliki diameter 2 mm serta hambatan jenisnya 3,14 x 10-6 Ωm. Hambatan kawat tersebut adalah . . .

   a. 5 Ω

   b. 10 Ω

   c. 15 Ω

   d. 20 Ω

   e. 25 Ω

Pembahasan :

R = ρ.L/A

R = ρ.L/πr2

R = (3,14 x 10-6)(20)/(3,14)(1 x 10-3)2

R = 20 Ω

Jawaban D.

 

9. Tiga sumber tegangan masing-masing 5 V; 1 Ω, dirangkaikan seri dan ujung-ujungnya dihubungkan dengan hambatan 12 Ω. Tegangan jepit ketiga sumber tegangan tersebut adalah . . .

   a. 10 V

   b. 12 V

   c. 14 V

   d. 16 V

   e. 18 V

Pembahasan :

*Arus total

I = V/R

I = εseri/(R+r)

I = 3(5)/(12 + 3(1))

I = 1 A

 

*Tegangan jepit bersih antara AB

∑V = ∑εseri  + ∑I.R

∑V = (5 + 5 + 5) – (1.3(1))

∑V = 15 – 3

∑V = 12

 

Jadi, tegangan yang keluar dari sumber tegangan bukan 15 melainkan 12 V atau kita dapat mengatakan 12 V ini adalah tegangan untuk hambatan 12 Ω.

Jawaban B.

 

10. Seutas kawat yang panjangnya 5 m memiliki hambatan 50 Ω. Besar hambatan kawat kedua yang memiliki berat 2 kali kawat pertama dan diameternya ½ kali kawat pertama adalah . . .

   a. 1500 Ω

   b. 1600 Ω

   c. 1800 Ω

   d. 2000 Ω

   e. 2400 Ω

Pembahasan :

Jika diameternya ½ nya, maka jari-jarinya juga ikut ½ nya

-Persamaan satu

ρ =m/V

ρ = W/gV

ρ = W/gAl

-Persamaan kedua

R = ρL/A

 

*Cari nilai L2

ρ1 = ρ2

m1/V1 = m2/V2

W1/g.V1 = W2/g.V2

W1/g.A1L1 = W2/g.A2L2

W1/(A1L1) = W2/(A2L2)

1/(πr2.(5))= 2/(π(½r)2.L2)

1/(5)= 2/¼ L2

L2 = 8(5) =  40 m

 

*Cari nilai hambatan dua

ρ1 = ρ2

R1A1/L1 = R2A2/L2

50. πr2/L1 = R2. π (½r)2/40

50/5 = R2. ¼ /40

R2 = 1600 Ω

Jawaban B.

 

 Baca selanjutnya : 10 Soal & Pembahasan Listrik Arus Searah (DC) (bagian 2) ǀ Pilihan Ganda


Itulah, 10 soal dan pembahasan terkait listrik arus searah DC (bagian 1) yang mencakup alat listrik, hambatan, hukum kirchoff, dan jembatan wheatstone. Silahkan, tekan link baca sebelumnya untuk soal dan pembahasan lebih lengkap

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel