Adonan Elektrik Asin untuk Eksperimen Rangkaian Listrik

STEAM (Science Technology Engineering Art and Mathematics) adalah pendekatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk berpikir lebih luas tentang permasalahan di dunia nyata. Pendekatan STEAM memberikan pengalaman belajar kepada siswa bahwa sains, teknologi, teknik, seni, dan matematika memiliki keterkaitan. 


Implementasi STEAM dalam pembelajaran adalah proses penerapan konsep dalam meta disiplin ilmu dalam pembelajaran yang diharapkan mampu meningkatkan kemampuan anak, baik dalam aspek kognitif, afektif, ataupun psikomotor-nya dalam menghadapai kemajuan teknologi.


ADONAN ELEKTRIK ASIN


Saya tertarik dengan gencarnya pembelajaran STEAM ini di berbagai sekolah. Salah satu kegiatan yang saya pilih adalah membuat adonan elektrik yang asin sebagai media untu mengalirkan arus listrik. Ia menggantikan penggunaan kabel dalam rangkaian listrik. Kegiatan ini lebih menyenangkan karena anak memiliki berbagai variasi yang dapat ia wujudkan dalam membuat model rangkaian listrik.


Anak juga dapat memvariasi sakelar pemutus arus pada rangkaian. Mulai dari penggunaan sendok, klip kertas, koin logam, pulpen logam, baut, dan peniti. Bahkan anak dapat menggunakan tangannya yang berkeringat untuk menghantarkan arus listrik. Jika anda seorang guru, maka saya sangat merekomendasikan kegiatan menyenangkan ini. Berikut cuplikan video saat saya melakukan eksperimen sains tersebut.


Alat dan bahan yang digunakan adalah garam, air, tepung terigu, baterai 9 V, lampu LED merah, baut, peniti, klip kertas, sendok, koin logam, pewarna makanan. Saya akan berikan tips-tips dalam pembuatan adonan elektrik yang sedikit tricky ini.


Pertama, anda dapat melarutkan satu gelas air hangat dengan 3 sendok garam. Larutan garam ini dicampurkan sedikit demi sedikit ke tepung terigu. Saya memilih menguleni tepung lebih lama daripada tepung terlalu lembek nantinya. Kemudian, pewarna makanan ditambahkan pada adonan sambil diuleni. Jika sudah selesai, maka buat rangkaian sesuka hati.


Adonan yang ditempelkan pada bagian positif baterai dan negatif baterai tidak boleh saling bersentuhan. Setelah selesai pakai, baterai harap dilap dengan bersih agar tidak berkarat begitupun lampu LED-nya.


Pada saat anak menempelkan jari sebagai media arus listrik, saya meminta mereka untuk mencelupkan jari ke larutan garam daripada menunggu mereka berkeringat. Rangkaian ini juga memiliki kelemahan yaitu hambatan adonan lebih besar dibanding menggunakan kabel. Hal ini menyebabkan saat anak membuat rangkaian yang sangat panjang mengular lampu tidak menyala dan begitupun saat mereka menggunakan sakelar yang terlalu banyak dan bervariasi.


Baca juga: Anak Kesulitan Membaca? 3 Langkah Mudah Tanpa Mengeja


KESIMPULAN


Kegiatan ini sangat menyenangkan dalam pembelajaran di kelas terlebih untuk memahamkan siswa terkait konsep arus listrik, hambatan, tegangan, dan menunjukkan bahwa larutan garam tergolong elektrolit kuat yang dapat menghantarkan arus listrik.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel