Aturan Angka Penting ǀ Perhitungan & Pembulatan Angka Penting



Aturan angka penting (significant figure rulesdigunakan untuk mengurangi kesalahan peneliti dalam pengukuran. Aturan angka penting juga dapat digunakan sebagai pedoman dalam perhitungan. Berikut aturan angka penting, cara perhitungan dan pembulatannya.


1.  Semua angka bukan nol adalah angka penting.

    Contoh :
  • 4,567 cm terdapat empat angka penting.
  • 1,2345 mm terdapat lima angka penting.


2.  Angka nol yang terletak  di antara dua angka bukan nol adalah angka penting.

    Contoh :
  • 2,003 mm terdapat empat angka penting.
  • 506,7 mm terdapat empat angka penting.


3.  Angka nol yang terletak di sebelah kanan angka bukan nol adalah angka penting.

    Contoh :
  • 450 kg terdapat tiga angka penting.
  • 67,80 mm terdapat empat angka penting (karena nol ditulis maka termasuk angka penting).


4.  Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol, baik yang terletak di sebelah kiri tanda koma desimal maupun di sebelah kanan tanda koma desimal, bukan angka penting.

    Contoh :
  • 0,005 mm terdapat satu angka penting.
  • 0,012 mm terdapat dua angka penting.


5.  Angka yang dituliskan dalam bentuk notasi ilmiah, semua angka sebelum orde termasuk angka penting.

    Contoh :
  • 3,4  ×  103 terdapat dua angka penting.
  • 3,40  ×  108 terdapat tiga angka penting (karena nol ditulis maka termasuk angka penting).

OPERASI HITUNGAN DENGAN ANGKA PENTING


a.  Penjumlahan dan Pengurangan


Hasil operasi penjumlahan atau pengurangan angka penting harus memiliki jumlah angka di belakang koma yang sama dengan jumlah angka di belakang koma terkecil dalam persamaan tersebut.

Contoh :
  • 123  + 5,46 = 128, bukan 128,46. Hal ini terjadi karena 123 memiliki nol jumlah angka di belakang koma atau tidak memiliki jumlah desimal.
  • 1,003 + 0,789 = 1,792, bukan 1,8. Hal ini terjadi karena 1,003 atau 0,789 sama-sama memiliki tiga jumlah angka di belakang koma.

b.  Perkalian dan Pembagian


Hasil operasi perkalian atau pembagian harus memiliki angka penting yang sama dengan angka penting paling sedikit dalam persamaan tersebut.

Contoh :


  • 24,05 × 7,89  = 190, bukan 189,7545. Hal ini terjadi karena dalam persamaan memiliki paling sedikit tiga angka penting. 189,745 berubah menjadi tiga angka penting dan ia juga mengalami pembulatan menjadi 190.


Pembulat 189,7545 menjadi 190 terjadi karena angka pertama yang hendak dibuang adalah angka tujuh. Berdasarkan aturan pembulatan, angka dibulatkan keatas dengan ditambah satu jika bernilai ≥ lima (5, 6, 7, 8, 9). Dan angka dibulatkan ke bawah atau tetap jika bernilai < lima (1, 2, 3, 4).


Misal angka dirubah menjadi 189,4545. Pembulatan akan menjadi 189 atau tetap. Angka Sembilan tidak ditambah satu karena angka pertama yang hendak dibuang adalah empat yang bernilai kurang dari lima.




Baca juga : 
Ketidakpastian Fraksional, Persen Ketidakpastian & Perambatan Ketidakpastian


Aturan angka penting diperlukan dalam perhitungan dan pembulatan data. Hal ini akan mencegah terjadinya perambatan ketidakpastian yang besar akibat banyaknya angka yang terlibat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel